Senin, 10 Desember 2012

Manusia dan Kegelisahan



a.       Kegelisahan
Kegelisahan adalah keadaan psikologis dan fisiologis dicirikan oleh komponen somatik, emosional, kognitif, dan perilaku.
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.
b.      Keterasingan
Keterasingan di sebabkan oleh perilaku seseorang yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan,akibatnya perilaki orang tersebut tidak dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat yang ada di lingkungannya misalnya; sombong.
c.       Kesepian
Kesepian berarti merasa sunyi,tidak berteman.Kesepian memiliki hubungan dengan keterasingan hanya kebalikannya yaitu orang yang frustasi sehingga bersikap rendah diri dan menjauhi pergaulan ramai.
d.      Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perasaan tidak menentu,tidak dapat ditentukan,tanpa arah yang jelas misalnya;ketidakpastian tentang lulus tidaknya menjadi seorang sarjana.

Source:
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Kegelisahan
-          http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/06/14/ketika-kegelisahan-itu-datang-tak-terduga-464487.html

Manusia dan Keadilan



a.       Makna Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran."

b.      Kejujuran dan Kebenaran
Kejujuran sangat menentukan kesuksesan hidup seseorang. Pengertian kejujuran yang paling sederhana adalah tidak berbohong. Tapi tidak hanya itu saja, arti atau makna kejujuran adalah kata-kata yang mengandung tiga unsur berikut:
1.      KEBENARAN. Kejujuran adalah apa yang Anda akan katakan adalah benar.
2.      KEBAIKAN. Kejujuran alalah apa yang akan Anda katakan adalah sesuatu yang baik.
3.      KEGUNAAN. Kejujuran adalah apa yang Anda ingin beritahukan adalah berguna.
Jadi pengertian atau makna kejujuran yang meyeluruh adalah jika apa yang anda beritahukan adalah hal yang benar, baik dan berguna.

c.       Kecurangan
Berikut ini adalah beberapa pengertian kecurangan menurut para ahli:
Pendapat Bologna, dkk yang dikutip oleh Amin Widjaja Tunggal dalam bukunya “Audit Kecurangan” Menyebutkan bahwa kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat  keuangan kepada si penipu.  (2001:1)
Menurut Black’s Law Dictionary yang dikutip oleh Amin Widjaja Tunggal dalam bukunya “Audit Kecurangan” Menyebutkan bahwa:
“Kecurangan adalah istilah umum, mencakup berbagai ragam alat yang kecerdikan (akal bulus) manusia dapat rencanakan, dilakukan oleh seorang individual, untuk memperoleh manfaat terhadap pihak lain dengan penyajian yang palsu. Tidak ada aturan yang tetap dan tanpa kecuali dapat ditetapkan sebagai dalil umum dalam mendefinisi kecurangan karena kecurangan mencakup kekagetan, akal (muslihat), kelicikan dan cara-cara yang tidak layak/wajar untuk menipu orag lain. Batasan satu-satunya mendefinisikan kecurangan adalah apa yang membatasi kebangsatan manusia.) (2001:2)
 Pendapat Robertson dan Louwers dalam bukunya “Auditing & Assurance Services”, menyebutkan bahwa:
“Fraud consist  of knowingly making material misrepresentation of fact, with the intent of inducing someone to believe the falsehood and act upon it, thus, suffer a loss or damage.” (2002:185)
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecurangan merupakan suatu kesalahan yang disengaja, dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu manfaat keuangan secara tidak jujur sehingga mengakibatkan suatu kerugian materiil bagi korban.

d.      Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dikehendaki agama dan lain sebagainya.

e.       Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Source:
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
-          http://suksesitubebas.wordpress.com/2012/07/14/pengertian-kejujuran/
-          elib.unikom.ac.id/download.php?id=3010
-          http://blogradiansah.blogspot.com/2012/05/pemulihan-nama-baik.html
-          http://arhaadesin.blogspot.com/2012/06/pengertian-pembalasan.html

(Lirik) Titi Kamal feat. Anjie Drive - Resah Tanpamu



Sayang aku tahu
Kita tak banyak bicara
Kau jauh disana
Ku menyimpan tanya

Sayang aku tahu
Kita tak banyak bertemu
Namun hanya kamu
Yang ada di hati

Reff:
Jangan sampai kau lukai hatiku
Aku resah lalui waktu tanpamu
Jangan sampai kau ragukan cintaku
Aku takkan membuatmu terluka
Meragu… percayalah…

Sayang aku mau kita
‘kan slalu menyatu
Walau kadang rindu
Menyiksa batinku

Sayang aku mau
Jangan pernah kau meragu
Walau aku jauh
Hatiku untukmu

Jangan sampai kau ragukan cintaku
Aku takkan membuatmu terluka
Meragu… percayalah…

Repeat reff [4x]

http://liriklaguindonesia.net/titi-kamal-feat-anjie-drive-resah-tanpamu.htm

(Cerpen) Hak Dan Keadilan Untuk Para Butiran Debu


Hak Dan Keadilan Untuk Para Butiran Debu


Karya : Adelina Kurnia Rafica

Dinginnya kota Jakarta tak di rasakan lagi olehnya. Dia terus berlari, menabrak apa saja yang ada di hadapannya. Sesekali dia membetulkan jaketnya yang sedikit terbuka. Setelah merasa cukup aman, dia berhenti berlari dan mengistirahatkan  jantungnya. Dia merogoh sakunya, mengambil bungkusan kecil yang  berisi barang yang selama ini di carinya.
“Akhirnya, aku dapatkan ini.” Ujarnya sambil tersenyum. Senyum yang tak bisa diartikan oleh siapa pun. Setelah puas menatap benda itu, dia memaksakan kakinya untuk bergerak menuju rumahnya. Sesekali dia menatap langit malam yang sedikit mendung.
“Kamu dari mana ?” tanya ibunya, saat dia membuka pintu kamarnya. Dia hanya diam, tidak memedulikan Ibunya.
“Kamu dari pabrik ?” dia masih membisu dan terpaku di tempat.
“Kapan kamu mau dengarin mama, Karin ? Semua yang kamu lakuin itu sia-sia. Nggak akan ngembaliin semuanya.” Ujar mamanya. Karin hanya menunduk, dadanya sesak, matanya panas. Dia berusaha menahan perasaannya
“Karin ngelakuin semua ini demi papa dan Vina ma!” teriak Karin. Air matanya mengalir.
“Kamu mau bawa bukti apa Rin ? kalau pun kamu mempunyai bukti yang sangat kuat untuk membuktikan semua kejadian ini, kamu tetap tidak akan bisa.” Perkataan mamanya membuat Karin tersentak dan semakin sakit, dia masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya. Karin hanya menangis hingga dia tertidur.
            Cahaya matahari yang menembus jendela kamarnya membangunkan Karin. Dia tertidur karna menangis semalam. Dia berjalan keluar kamarnya dan mendapati sebuah kertas di atas meja makannya.
Karin, mama hari ini kerja pagi. Pulangnya malam, tadi mama udah buatin nasi goreng kamu makan ya.
Dan satu lagi, kamu jangan ke pabrik.
Mama.
Karin mendengus membaca isi surat mamanya. Dia membuka tudung saji di atas meja dan memakan nasi gorengnya.
Setelah itu Karin bersiap-siap akan melakukan pekerjaan yang sudah di lakukannya selama setahun belakangan ini. Sejak Papa dan adiknya meninggal, Karin dan mamanya hanya tinggal berdua. Mamanya bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan sederhana. Sedangkan Karin, dia selalu pergi pagi dan pulang sore hari, dia bekerja sebagai buruh di pasar. Dia melakukan itu sejak Ayahnya meninggal, dan di susul oleh adiknya. Karin selalu menyesali kejadian yang merenggut nyawa dua orang yang di sayanginya, walaupun dia dan mamanya berusaha untuk selalu tabah dan sabar. Tapi, itu tak akan mengurangi rasa dendam Karin kepada orang-orang yang berperan dalam kematian Ayah dan Adiknya.
            Waktu menunjukkan pukul 1 siang, Karin menghitung uang yang di dapatnya hari ini.
“Yahh, Cuma 20 ribu.” Ujar Karin seraya duduk di sebuah balok kayu. Karin hanya termenung, dia melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain bola di lapangan di depannya. Sesekali matanya hanya terpaku pada seorang cowok yang kelihatannya seumuran dengannya. Cowok itu menatapnya dan menghampirinya.
“Kelihatannya dari tadi kamu ngeliatin aku ya ?” tanya cowok itu
“Oh, iya. Kamu terganggu ya ?”
“Nggak kok. Cuma agak risih aja di perhatiin. Emang ada yang salah ya ?”
“Nggak ada kok. Aku seneng aja liat kamu main sama anak-anak itu ?” Jawab Karin. Cowok itu tersenyum dan duduk di samping Karin.
“Nama kamu siapa ?” tanya cowok itu
“Karin. Kamu ?”
“Aku Dannis.” Melalui perkenalan singkat itu, Karin dan Dannis menjadi teman yang akrab. Dan Karin juga tahu, bahwa sebenarnya Dannis adalah anak orang kaya. Tapi, Dannis merasa jenuh dengan kehidupan rumahnya dan merasa tak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya. Hal itu yang menyebabkan Dannis memilih bergabung ke jalanan.
“Kenapa kamu memilih ke jalanan ? kan masih banyak kerjaan yang lain ?” tanya Karin kepada Dannis saat mereka sedang di lapangan.
“Kerjaan apa yang bisa buat aku ?” Dannis balik bertanya
“Kamu kan anak orang kaya, dan tentu saja orangtua kamu mempunyai banyak rekan bisnis yang bisa nerima kamu kerja.”
“Mereka kan rekan bisnis papaku. Walaupun aku mengenal mereka, bukan berarti mereka mau menerima aku bekerja. Kalau tidak atas dasar nama papaku.”
“Maksudnya ?” tanya Karin tidak mengerti
“Yahh, mereka pasti akan tahu kalau aku pergi dari rumah. Dan itu akan membuat mereka menganggapku bukan anak papaku. Dan, pastinya mereka hanya memandangku rendah. Dan juga, untuk apa aku bekerja di tempat orang yang tak menganggapku ada. Dan ternyata bekerja sebagai buruh, tinggal di jalanan, dan bisa bermain bersama anak-anak itu. Bisa membuatku cukup bahagia dan merasakan arti sebuah kehidupan. ” Jawab Dannis sambil tersenyum.
“Ya, kamu betul. Dan di Negeri ini, seolah-oleh yang memiliki hak hanya orang-orang yang mempunyai nama dan jabatan penting. Sementara orang-orang sepertiku, bagaikan butiran debu yang menempel di sepatu mereka. Yang selalu berharap akan datangnya keajaiban. Aku baru sadar Negeri yang membesarkanku ternyata begini. Sangat lucu...” Karin mencoba tertawa, walau hatinya sakit. Dannis tak tega mendengar perkataan Karin, dia hanya bisa terdiam dan merenungi apa yang di katakan Karin.
“Hei, kok bengong ? pulang yuk, udah sore.” Ajak Karin kepada Dannis. Dannis mengangguk dan mengikuti Karin. Saat mereka melewati sebuah pabrik roti yang terkenal di Indonesia, Karin berhenti dan menatap pabrik itu dengan tatapan nanar.
“Kamu kenapa rin ? kok berhenti ?” tanya dannis.
“Akan kuceritakan.” Jawab Karin, mereka terus berjalan. di perjalanan Karin menceritakan kisahnya.
            Cerita Karin tadi sore selalu memenuhi pikiran Dannis. Dadanya terasa sesak jika mengingatnya.
“Pabrik itu dulu adalah tempat kerja Papaku. Sebelum dia meninggal. Dan dia meninggal juga karna roti yang ada di pabrik itu.” Karin menarik napas
“Kamu tahu kasus-kasus kematian direktur atau kepala industri pabrik, yang terjadi setahun lalu ?” tanya Karin, Dannis hanya mengangguk.
“Ternyata selama ini, pabrik itu melakukan kecurangan yang sangat kejam. Mereka menjatuhkan saingan-saingannya dengan membunuhnya, dan setelah direktur industri itu Meninggal. Otomatis perusahaannya akan goyah dan bangkrut. Dan itu adalah alasan mengapa pabrik itu tetap berjaya hingga sekarang”
“Lalu, apa hubungannya dengan Papa kamu ?” tanya Dannis
“Hubungannya ? Mereka membunuh menggunakan racun yang di masukkan ke dalam roti, lalu menyuruh saingannya itu untuk mencicipinya. Dan papaku, yang tidak sengaja mengetahui hal itu protes. Tapi Damar, Direktur pabrik itu. Dia merayu papa agar tidak berhenti bekerja. Itu juga di lakukannya agar Papa tidak mengadukannya ke polisi. Papa luluh, dan sebagai rasa terima kasihnya. Damar memberikan papa 5 kotak roti yang baru matang. Tapi, ternyata roti itu berisi racun yang mematikan itu. Dan Papa bersama Vina, adikku yang ikut memakan roti itu meninggal dunia.” Dannis kaget mendengar ucapan Karin. Tappi, dia berusaha tenang.
“Dari mana kamu tahu semua itu ?” suara Dannis mulai bergetar.
“Aku juga melihat mereka membuat roti itu. Dan dokter pun bilang begitu. Tapi, dokter sudah di beri uang untuk tutup mulut. Sehingga dia tidak mau membantuku.” Karin berusaha untuk tidak menangis. Sementara Dannis terus berusaha menguasai perasaannya.
            Dannis menggeleng keras. Dia tidak tahu apakah yang di katakan Karin itu kenyataan atau bukan. Dia terus berkata tidak jika hatinya berkata benar.
Sementara itu, Karin pulang dan melihat Mamanya tertidur di ruang tamu. Dia berjalan menuju kamarnya dan mengambil selimut, dia menyelimuti Mamanya dengan penuh kasih sayang, sesaat dia termenung memandangi wajah Mamanya. Lalu dia berjalan ke kamarnya dan mengambil sample roti yang dicurinya di pabrik, sample roti yang berisi racun yang yang merenggut nyawa Ayah dan adiknya.
“Ma, Karin pergi dulu ya.” Ucap Karin seraya mencium kening Mamanya. Karin berlari menuju lapangan tempat gerbong-gerbong kereta api yang tidak terpakai lagi. Tujuan kesini adalah mencari Dannis. Karin mencari ke gerbong tempat Dannis, tapi tidak ada. Dia berkeliling mencari Dannis.
“Satria... Dannis mana?” tanya Karin kepada salah satu teman Dannis.
“Tadi, habis pergi sama kamu dia pulang sebentar. Terus pergi lagi. Arahnya sih ke arah pabrik roti.” Jelas Satria.
“Makasih ya, Sat”
“Iya.” Karin berlari menuju pabrik. Setelah sampai di belakang pabrik, dia mengamati keadaan. Setelah dirasa aman, dia melompati pagar pabrik yang tidak terlalu tinggi.
Karin mengendap-endap masuk ke dalam area pabrik. Dia berusaha mencari sosok Dannis. Dan dia menemukannya, tapi Karin tidak percaya dengan apa yang di lihatnya dan di dengarnya.
“Pa, tolong jelasin sama Dannis pa.” Ujar Dannis
“Apa yang harus papa jelaskan Dan ?” tanya laki-laki yang dipanggil Dannis Papa, yang tak lain adalah Damar
Karin tak mau lagi mendengar pembicaraan dua orang itu, mata sudah dipenuhi oleh air mata. Dia tidak bisa percaya, orang yang sudah dianggapnya sebagai sahabatnya, ternyata adalah anak dari orang yang dibencinya. Karin segera meninggalkan tempat itu. Dan tanpa sepangetahuannya, Dannis melihat Karin pergi.
            Seminggu berlalu, sejak kejadian di pabrik. Sejak itu pula Karin menghindari Dannis. Setiap kali Dannis ingin menjelaskan apa yang terjadi, Karin selalu menghindar dan tak ingin bertemu Dannis. Hingga sore ini, Dannis bertekad menemui Karin di rumahnya, dengan harapan Karin bersedia menemuinya.
Dannis mengetuk pintu rumah Karin. Perempuan setengah baya membukakan pintu, dia adalah Mama Karin.
“Permisi. Tante mamanya Karin?” tanya Dannis sopan
“Iya, betul. Ada apa ya?” jawab dan tanya Mama Karin.
“Saya teman Karin tante. Saya mau cari Karin, Karinnya ada ?”
“Oh, ada. Tunggu sebentar ya” Mama Karin masuk kedalam memanggil Karin. Sementara Dannis duduk di teras menunggu Karin.
“Karin, ada teman kamu tuh” Panggil Mama Karin.
“Siapa ma ?” tanya Karin
“Mama nggak tahu, kamu liat aja dulu” Karin melangkah keteras rumahnya.
“Dannis. Ngapain kamu ke sini ?” Tanya Karin ketus
“Karin, aku Cuma mau bilang kalau aku sama sekali nggak tahu tentang perbuatan Papaku itu. Dan aku juga awalnya tidak percaya dengan apa yang dilakukannya itu. jadi           aku mohon kamu jangan salah paham dulu.” Ujar Dannis panjang lebar. Karin terdiam sesaat, dia menatap mata Dannis. Ad kejujuran di sana.
“Hmm. Aku percaya sma kamu. Kalau begitu, boleh aku menuntut Papamu ?” Ujar Karin.
“Iya. Lakukan, aku akan membantumu.” Jawab Dannis mantap
“Baiklah kalau begitu,, kita mulai dari sekarang. Aku ganti baju dulu” Dannis mengangguk. Dia yakin apa yang dilakukannya benar dan tidak akan ada penyesalan pada akhirnya.
Dannis dan Karin pergi menemui mantan Dosen Dannis dirumahnya. Dosen Alfie,seorang pakar kesehatan dan ilmu kimia. Mereka menunjukkan roti yang didapatkan Karin sebelumnya, dan membawanya ke ruangan lab Pak Allfie. Setelah di cek memang benar ada zat racun yang sangat berbahaya dan mematikan.
“Kalian harus menghentikan pabrik itu, sebelum menimbulkan banyak korban lagi,” Ujar Pak Alfie. Mereka berdua mengangguk dan pamit pulang.
            Keesokan harinya Dannis dan Karin pergi ke kanto polisi untuk melapor. Dan saat disana mereka harus melakukan cek lab lagi, yang memakan waktu 1 jam.
“Dari mana kalian mengetahui hal ini ?” tanya seorang polisi.
“Ayah dan adik saya meninggal karna hal ini setahnu lalu.” Ujar Karin
“Baiklah.kamu sudah membawa bukti, dan akan memudahkan kami melakukan penangkapan. Sekarang kalian pulang dulu, pukul 3 siang kita akan ke lokasi.” Ujar sanng polisi. Karin dan Dannis mengangguk. Mereka pun pulang, Dannis pulang ke rumah Karin untuk membantu menjelaskan hal ini kepada ibu Karin.
“Kamu berhasil melaporkan hal ini ke polisi ?” tanya Mama Karin tidak percaya.
“Iya ma. Karin berhasil, dan ini juga berkat Dannis yang membantu.”
“Terima kasih Dannis. Tante kira selama ini kami tidak akan bisa melakukan hal ini.”
“Sama-sama tante” Ucap Dannis.
Pukul 3 siang polisi beserta Dnnis dan Karin, datang ke pabrik. Polisi segera mengosongkan dan mengepung pabrik. Tapi, Karin tidak melihat Damar. Dia berlari masuk ke dalam pabrik tepatnya ke ruangan Damar. Saat dia mengamati setiap sudut ruangan. Tiba-tiba Damar datang dari arah belakang dan menyodorkan pistol ke arah Karin.
“Dasar anak kecil, kukira dulu yang mati adalah kamu! Ternyata, adikmu yang tidak tahu apa-apa sama sekali” ujar Damar tanpa melepaskan pistolnya.
“Ya, aku juga menyesal. Kenapa bukan aku yang mati. Dan aku lebih sangat menyesal jika kamu tidak mati” Karin tersenyum sinis.
“Cih! Kamu kira, kamu bisa melakukannya ? tidak akan!” ujar Damar
DORRRR !!!!!
Sebuah peluru dengan mulus masuk ke dalam perut Karin. Dan sebelum dia tak sadarkan diri, Karin mendengar suara tembakan dan Suara Dannis yang memangilnya. Dannis menembak ayahnya.
Sudah hampir 3 minggu Karin terbaring di rumah sakit. Akibat peluru yang masuk ke perutnya, Karin kehilangan satu ginjalnya. Saat terbangun, Karin melihat ibunya menangis.
“Karin, kamu sudah sadar ?”
“Mama.” Ujar Karin lirih. Mamanya memeluk Karin dengan lembut. 3 hari sudah, Karin siuman. Tapi selama itu pula Karin tidak melihat Dannis, orang yang ingin Karin temui selain Mamanya.
“Ma, Dannis kok nggak datang-datang jenguk Karin ?” tanya Karin pada Mamanya.
“Dia selalu jenguk kamu kok. Apalagi setelah dia mendonorkan ginjalnya buat kamu. Dan sehari sebelum kamu siuman dia berangkat ke USA untuk melanjutkan kuliahnya dan bekerja disana.” Ujar Mamanya. Karin terkejut mendengar ucapan Mamanya. Dia lagi-lagi kehilangan orang yang di sayangnya.
            5 tahun kemudian. Karna kejadian 5 tahun lalu, Karin mendapatkan beasiswa untuk kuliah lagi, dia kuliah di New York. Sekarang, dia sudah menjadi Desainer terkenal di New York dan Indonesia.
Dan sejak 5 tahun belakangan ini, Karin tidak pernah bertemu Dannis. Terakhir dia mendengar kabar dari Dannis, 2 bulan lalu. Dia mendengar kabar bahwa Dannis sudah menjadi pengusaha sukses di USA. Walaupun begitu, Karin yakin Dannis akan pulang ke Indonesia dan menemuinya. Dan saat Dannis pulang, Karin akan mengatakan perasaanya kepada Dannis.

Source: http://koreanlovers05.blogspot.com/2012/09/hak-dan-keadilan-untuk-para-butiran.html