A.
Pengertian
Hipotesa
berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang
artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan
dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi
Hipotesa. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis
merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu
hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika
hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut
menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang
sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori
baru.
B.
Ciri-ciri
Hipotesis yang Baik
Sebuah
hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal.
Hal – hal tersebut diantaranya :
1)
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2)
Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara
dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang
dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki
sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada
variabel yang lain.
3)
Hipotesis harus dapat diuji
Hipotesis harus
dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data-data empiris.
4)
Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
Hipotesis
tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus
berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu
pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh
karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
5)
Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Suatu
hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat
deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam
menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis
tersebut.
C.
Macam-macam
Hipotesis
1. Hipotesis penelitian/kerja
Hipotesis
penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang
dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian
akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan
data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
2.
Hipotesis operasional
Hipotesis
operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak
semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya,
bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding
yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol
(H0). H0 digunakan untuk memberikan
keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian
nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang
diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh:
H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
3. Hipotesis statistik
Hipotesis statistik
merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). 3. Hipotesis statistik
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
D.
Jenis-jenis
Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto,
jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu:
1. Hipotesa Kerja, atau
disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null
hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan
perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan
bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan
hipotesis nihil (nol).
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar