Dalam perilaku
konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah
individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang lain dalam
mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya seorang
individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh individu
lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang mempengaruhinya.
Perilaku konsumen menurut Loudon
dan Della Bitta (1993) itu sendiri adalah proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Berikut adalah faktor yang
mempengaruhi suatu individu untuk melakukan kegiatan konsumsi:
1.
Faktor Karakteristik Pribadi
Keputusan
pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan
daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli.
Konsumsi
seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian
terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis.
Orang- orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu
pada saat mereka menjalani hidupnya.
Pekerjaan
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha
mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang)
2.
Faktor Psikologis
Pilihan
seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu:
a.
Motivasi
Motivasi adalah drive atau dorongan yang memulai semua perilaku konsumsi
individu. Asumsi
bahwa keadaan terdorong/munculnya dorongan pada organisme dipicu oleh mekanisme
– mekanisme hemeostatik dalam tubuhnya. Dan sebagaimana yang akan kita lihat,
dorongan memiliki kaitan yang erat dengan kebutuhan – kebutuhan organisme. Jika
organisme mengalami keadaan kekurangan fisiologis/mengalami kebutuhan –
kebutuhan, dorongan – dorongan untuk mengembalikan keadaan fisiologis itu akan
aktif pada organisme tersebut (Woodworh dan Schlosberg, 1954). Sungguhpun
demikian, dalam keadaan tertentu dorongan bisa aktif terlepas dari kebutuhan.
Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara
untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik,
kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa
lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain
bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan
diterima.
b.
Persepsi
Persepsi adalah proses penginderaan, memilih, dan
menafsirkan stimuli dalam lingkungan seseorang.
c.
Belajar
Proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran yang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar.
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang
memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang
dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan
penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan
kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa
obyek atau gagasan.
Sumber:
- http://ferrynatanyahoocoid.wordpress.com/2011/12/29/
- http://www.enotes.com/business-finance-encyclopedia/consumer-behavior
- http://mennytigamartdini.wordpress.com/2011/10/23/pengaruh-individu/